Bendera Suriname |
Sedikit kita bercerita dulu mengenai sejarah orang Jawa Indonesia di Suriname di kutip dari beberapa sumber.
Serjarah dari Suriname Jawa di mulai Pada tanggal 8 Agustus 1890 ketika para imigran pertama kali menginjakan kakinya di tanah Suriname. kurang lebih 14,6% penduduk di suriname dari jawa (indonesia) mereka membawa kekayaan mereka yaitu adat, agama, tradisi, bahasa, pola makan, pakaian, lagu tari dan musik. Diwaktu itu Mereka menghadapi masa kesulitan seperti yang mereka alami kerja berat, upah sedikit, banyak sekali penghinaan dari kehidupan terhadap mereka.
Orang Jawa pertama dari Indonesia yang datang tidak langsung ke Suriname. Dengan Pangeran Alexander dan Pangeran William II, mereka dikirim ke Belanda. Pada 9 Agustus 1890 tiba Ratu Emma 94 pekerja kontrak Jawa di pelabuhan Paramaribo. Ini melibatkan 61 laki-laki, 31 perempuan dan 2 anak-anak. kontraktor Jawa pertama adalah dalam bentuk eksperimen dan inisiatif pribadi ke Suriname dipanggil. Percobaan ini terbukti sukses, maka pemerintah imigrasi Jawa diambil tangan. Dengan cara ini, kontinuitas pasokan tenaga kerja di Suriname dijamin. Kapal berikutnya, Teruskan SS, meninggalkan Jawa dengan 614 kapal Jawa dan tertambat pada tanggal 16 Juni 1894 di Paramaribo off.
Dari 1890-1939 ada hampir 33.000 pekerja kontrak Jawa disediakan. Imigrasi Jawa berakhir pada 1939 oleh pecahnya Perang Dunia II. Pekerja kontrak Jawa lebih 7.500 pada akhir (atau setelah pembaharuan karena tidak ada perahu kembali tersedia pada akhir kontrak pertama mereka) kembali ke Hindia Belanda. Dalam tahun kemudian banyak yang tidak bisa menahan panggilan dari tanah air, sebagai dikembalikan pada tahun 1954, setelah Indonesia merdeka, sekitar 1.000 orang kembali. Selain itu, ada sekitar 150 orang Jawa menetap di Guyana Perancis. Banyak yang menteap hingga kemerdekaan kebangsaan Indonesia Suriname.
Budaya Suriname sangat beragam dan memiliki pengaruh kuat dari Asia dan Afrika begitu juga Populasinya terdiri dari konstribusi orang-orang dari Afrika, Belanda, China, India dan Indonesia.
Serjarah dari Suriname Jawa di mulai Pada tanggal 8 Agustus 1890 ketika para imigran pertama kali menginjakan kakinya di tanah Suriname. kurang lebih 14,6% penduduk di suriname dari jawa (indonesia) mereka membawa kekayaan mereka yaitu adat, agama, tradisi, bahasa, pola makan, pakaian, lagu tari dan musik. Diwaktu itu Mereka menghadapi masa kesulitan seperti yang mereka alami kerja berat, upah sedikit, banyak sekali penghinaan dari kehidupan terhadap mereka.
Orang Jawa pertama dari Indonesia yang datang tidak langsung ke Suriname. Dengan Pangeran Alexander dan Pangeran William II, mereka dikirim ke Belanda. Pada 9 Agustus 1890 tiba Ratu Emma 94 pekerja kontrak Jawa di pelabuhan Paramaribo. Ini melibatkan 61 laki-laki, 31 perempuan dan 2 anak-anak. kontraktor Jawa pertama adalah dalam bentuk eksperimen dan inisiatif pribadi ke Suriname dipanggil. Percobaan ini terbukti sukses, maka pemerintah imigrasi Jawa diambil tangan. Dengan cara ini, kontinuitas pasokan tenaga kerja di Suriname dijamin. Kapal berikutnya, Teruskan SS, meninggalkan Jawa dengan 614 kapal Jawa dan tertambat pada tanggal 16 Juni 1894 di Paramaribo off.
Dari 1890-1939 ada hampir 33.000 pekerja kontrak Jawa disediakan. Imigrasi Jawa berakhir pada 1939 oleh pecahnya Perang Dunia II. Pekerja kontrak Jawa lebih 7.500 pada akhir (atau setelah pembaharuan karena tidak ada perahu kembali tersedia pada akhir kontrak pertama mereka) kembali ke Hindia Belanda. Dalam tahun kemudian banyak yang tidak bisa menahan panggilan dari tanah air, sebagai dikembalikan pada tahun 1954, setelah Indonesia merdeka, sekitar 1.000 orang kembali. Selain itu, ada sekitar 150 orang Jawa menetap di Guyana Perancis. Banyak yang menteap hingga kemerdekaan kebangsaan Indonesia Suriname.
Budaya Suriname sangat beragam dan memiliki pengaruh kuat dari Asia dan Afrika begitu juga Populasinya terdiri dari konstribusi orang-orang dari Afrika, Belanda, China, India dan Indonesia.
Dengan demikian Masakan suriname mempunyai banyak sekali keanekaragaman hidangan yang bisa di bilang ada beberapa masakan khas Indonesia juga ada di Suriname, pasalnya penduduk Suriname berasal dari berbagai Negara, Masakan Suriname adalah Kombinasi dari masakan Internasional, termasuk dari beberapa negara seperti Hindustani (india), Kreol (Afrika), Jawa (Indonesia), Cina, Yahudi, Belanda, Amerindian dan masakan Belanda. Dengan demikian sudah dipastikan banyak sekali keaneka ragaman hidangan masakan dari Negara Suriname ini. makanan yang baru bisa ditemukan seperti roti , fried rice , noodles , pom , snesi foroe , moksi meti , and losi foroe. karena masakan Suriname campuran dari banyak budaya bisa dibilang masakan Suriname mempunyai cirikhas yang unik, kita lihat makanan pokonya diantaranya beras , kacang tanah , dan ketela pohon buah-buahan seperti Tayer (Creole) dan roti (Hindi). Diantara makanan khas tradisional Negar Suriname yang juga ada di Negar Indonesia adalah Nasi Goreng, Sambal, Terasi , Mie Goreng.